Kontak Person

Phone: 08122624412

BANK
Acc. Bank Mandiri Surakarta No.138-00-0689319-7 a.n. Supawi Pawenang;
Acc. BPD Jateng Cab. Surakarta No.2-002-11942-5 a.n. Supawi Pawenang;

Jumat, 27 Juni 2008

Perlakuan Terhadap Selisih Biaya Taksiran

Di dalam akuntansi biaya terdapat bahasan tentang sistem biaya taksiran (estimated cost). Biaya taksiran merupakan salah satu bentuk biaya yang ditentukan di muka sebelum produksi dilakukan atau penyerahan jasa dilakukan. Biaya yang ditaksir meliputi seluruh biaya-biaya yan digunakan untuk menghitung harga pokok produk.
Taksiran, yang berarti prediktif, tentu saja mengandung potensi ketidaktepatan antara apa yang dianggarkan dengan apa yang riil. Ini yang disebut dengan selisih. Selisih ini tentu harus dilakukan perlakuan secara khusus sesuai dengan kaidah-kaidah akuntansi. Selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya taksiran dalam suatu periode akuntansi dapat diperlakukan sebagai berikut:
-ditutup ke rekening harga pokok penjualan atau rekening rugi laba
-dibagikan secara adil kepada produk selesai dalam periode yang bersangkutan, yaitu dibagikan
ke rekening produk jadi dan harga pokok penjualan
-dibagikan secara adil ke reening-rekening: persediaan barang dalam proses, persediaan
produk jadi, dan harga pokok penjualan
-membiarkan selisih-selisih tersebut tetap dalam rekening selisih, sehingga rekening ini
berfungsi sebagai deffered account. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan selisih-selisih
yang terjadi di antara periode akuntansi akan saling menutup (mengkompensasi).

Jumat, 06 Juni 2008

Pentingnya Akuntansi Biaya

Aktivitas pencatatan seluruh pengeluaran biaya tentu saja tidak terbatas pada pencatatan belaka, namun hasil dari pencatatan tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengukuran. Pengukuran biaya menjadi sangat penting karena berguna untuk menentukan harga jual suatu produk. Langkah ini mutlak dilakukan oleh perusahaan apapun, karena pada intinya seluruh aktivitas perusahaan adalah berujung pada pencarian laba.
Sebagaimana diketahui, bahwa laba hanya dapat diperoleh apabila total pendapatan (terutama dari penjualan) lebih besar dibanding dengan biaya yang dikeluarkan. Apabila yang terjadi sebaliknya, biaya lebih besar dari pendapatan, maka yang terjadi adalah rugi. Untuk itu, maka biaya bagaimanapun perlu diukur, agar pengendalian biaya dapat dilakukan.

Pengertian Akuntansi Biaya

Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya terdiri dari dua unsur kata, yaitu “Akuntansi” dan “biaya”. Untuk memahami pengertian dari Akuntansi Biaya, maka perlu terlebih dulu mengetahui arti dari kedua unsur kata tersebut. Akuntansi selama ini diartikan sebagai seni dan ilmu pencatatan, peringkasan, pelaporan, dan penginterpretasian dari transaksi-transaksi keuangan. Dalam kaitan dengan Akuntansi Biaya, makna akuntansi ini sebagai pelaku, atau sesuatu yang melakukan aktivitas-aktivitas pencatatan, peringkasan, pelaporan, dan penginterpretasian dari transaksi-transaksi keuangan. Biaya diartikan sebagai sejumlah harga dari sumberdaya ekonomi yang dikeluarkan baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitan dengan Akuntansi Biaya, makna biaya di sini sebagai obyek yang dicatat, diringkas, dilaporkan, dan diinterpretasi.
Dengan pendefinisian akuntansi dan biaya di atas, maka Akuntansi Biaya dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu pencatatan, peringkasan, pelaporan, dan penginterpretasian dari transaksi-transaksi keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran sejumlah harga dari sumberdaya ekonomi baik secara langsung ataupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tertentu.

PENGANGGARAN PADA PERUSAHAAN


PENGANGGARAN PERUSAHAAN DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN
Perusahaan didirikan berdasarkan prinsip going concern. Artinya, didirikan untuk jangka waktu yang selama-lamanya. Untuk mewujudkan itu memerlukan aktivitas managerial yang bersifat holistic. Semua sumber daya, proses operasional perusahaan, yang merupakan factor internal, perlu disinergikan dengan factor eksternal seperti pelanggan, sumber dari sumber daya, kebijakan dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar apa yang menjadi kebijakan suatu perusahaan dapat betul-betul berjalan sesuai dengan rencana.
Kebijakan suatu perusahaan sebenarnya masih berada pada tataran fungsi perencanaan (planning), dalam ilmu manajemen. Untuk mencapai tujuan akhirnya masih memerlukan fungsi pengorganisasian (organizing) berbagai sumber daya, penggerakaan proses operasionalnya (actuating), serta perlu pengendalian dan pengevaluasian tahapan-tahapan kegiatan serta penilaian pencapaian (controlling).
Kontinuitas operasional yang sudah merupakan prinsip dasar perusahaan ini memerlukan suatu langkah strategis yang disebut dengan penganggaran (budgeting). Karena penganggaran ini memerlukan adanya aplikasi dari fungsi-fungsi manajemen. Penganggaran ini sendiri merupakan abstraksi sekaligus cerminan dari rantai operasi perusahaan yang tahapannya meliputi: input, proses, output. Bahkan dalam penganggaran dapat diperluas lagi meliputi outcome, dampak, dan manfaat.
Untuk memperjelas alur dari proses penganggaran, dapat dilihat skema seperti di atas tadi:


Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang manajer dalam Penganggaran:
Desain Proses Penganggaran:
a. Sifat dari penganggaran yang diharapkan:
- Keketatan dalam terget
- Keketatan dalam anggaran
b. Sifat dari keterlibatan dalam penganggaran:
- Partisipatif: bawahan dan atasan berkolaborasi
- Konsultatif: Atasan meminta pendapat bawahan
- Bayang-bayang Partisipatif: Bawahan mempercayai sepenuhnya atasan
Mempengaruhi proses penganggaran, melalui:
- budget game: mempengaruhi orangnya secara langsung
- budget slack: mempengaruhi orang melalui pendekatan kenyataan.
Menerapkan kontrol penganggaran:
- incremental budgeting
- zero based budgeting
- project funding

Periodisasi penganggaran:
- per periode (periodic budget)
- berkelanjutan (continual budget)
Menganalisis keberhasilan penganggaran:
- evaluasi keputusan
- analisis sensitivitas

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penganggaran:
-Perkiraan permintaan
-Perilaku kredit dan aturannya
-Rencana produksi
-Rencana kebijakan yang menyeluruh
-Rencana perkembangan pengeluaran
-Pemilihan tingkatan kapasitas:
- Fleksibilitas sumber daya
- sumber daya yang tersedia dengan aman
- penentuan jangka waktu: pendek, panjang
-Kemungkinan rencana produksi yang tidak dapat tertangani
-Menerjemahkan dengan baik rencana produksi
-Rencana keuanganMengetahui laporan keuangan

PERLUNYA REKONSTRUKSI FILSAFAT ILMU

Ilmu dimaknai oleh Orang Jawa sebagai ngelmu, angel yen durung ketemu. Tetapi kalau sudah ketemu, ia akan membuat sesuatu menjadi lebih mudah, hidup menjadi lebih berarti, bersifat lebih membahagiakan, mendongkrak kesejahteraan, dan sebagainya. Angel (kesulitannya) terletak pada proses mencarinya, yang membutuhkan banyak waktu, banyak enaga, banyak biaya, serta pengorbanan-pengorbanan lain. Meskipun memerlukan pengorbanan ekstra, ilmu seseorang ternyata bersinggungan dengan ilmu orang lain yang terkadang sejalan dan terkadang pula berhadapan secara diametral berebut kebenaran.
Kebenaran yang kita usahakan dicapai oleh ilmu yang kita dipelajari, ternyata masih bersifat anggapan saja. Bukan kebenaran secara absolute, itu kalau dilihat dari perspektif orang lain. Demikian juga kebenaran yang diklaim orang lain, belum tentu benar menurut kita. Semakin jelas bahwa perspektif kebenaran seseorang tidak absolut, tetapi relative. Kebenaran bersifat paradok.
Kalau kita perhatikan, semua manusia sebenarnya sedang dalam proses berebut dan menuju kebenaran absolut. Karena kebenaran yang absolute itu bersifat abstrak dan diliputi oleh atmosfir relativitas, maka orang menekuni ilmu untuk menemukan kebenaran itu. Amosfir relativitas yang membiaskan kebenaran ini mempengaruhi pola pikir dan persepsi seseorang dalam mengindikasikan ilmu. Persepsi sendiri sangat dipengaruhi oleh berbagai factor yang melatarbelakangi cara berfikirnya. Cara berfikir mempengaruhi cara bertindak, juga perkataan.
Di dunia ini, dalam mengartikan ilmu, kebanyakan telah terkotak dalam pendapat yang berdasar pada sifat-sifat objektif, realistis, verifikatif, dapat di pahami dan diterapkan oleh orang banyak, sehingga bersifat positivistik. Kondisi inilah yang menentuan sesuatu itu ilmiah, dan yang ilmiah itu adalah kebenaran.
Jika hal ini dipedomani, seperti yang selama ini terjadi, maka kebenaran sebenanya sudah terhilangkan sebagian. Kitab suci agama apapun menjelaskan bahwa ada hal yang bersifat gaib dan yang konkrit. Terus yang gaib, yang tidak dapat diindera oleh kebanyakan orang, tentu tidak mudah untuk diverifikasi. Apakah lantas dikatakan tidak ilmiah?
Sebenarnya pernyataan ini sudah mengulang-ulang dari perdebatan di jaman para nabi, para filosof, hingga sekarang ini terjadi. Kita tahu perdebatan antara Nuh dengan rakyatnya, Ibrahim dengan Namrud, Plato dengan Aristoteles, Kant dengan Descartes, bahkan Presiden dengan legislative, Ahmadiyah dengan FUI, dan sebagainya. Berebut kebenaran dari perspektif yang berbeda. Galileo korban dikotomis klaim keilmiahan.
Maka, mari kita perluas cakrawala kita, bahwa kebenaran itu tidak terbatas pada status kata “ilmiah” yang sebagin besar dimaknai seperti sekarang ini. Untuk itu, jinkan aku berbagi pengalaman spiritualku yang selama ini aku alami, dan ternyata ada kebenaran-kebenaran baru yang mungkin selama ini tidak pernah disangka-sangka oleh pembaca, atau bahkan orang lain.
Berbagai pengalaman itu misalnya (ini hanay sedikit contoh dari yang aku alami):
- Aku melihat objek yang sangat jauh, di Amerika misalnya, dapat saya lihat dari sini, hanya dengan mengektifkan mata hati. Saya dapat menggambarkan secara detil ruang-ruang dan isi yang ada di Gedung Putih. Semua ini tentunya karunia dan ijin Allah. Aku juga dapat mengindera bagaimana magma yang ada di dalam bumi. Suatu bukti, ketika Kelud diperkirakan akan meletus, Aku berkomunikasi dengan Gunung Kelud. Gunung kelud mengatakan kepadaku bahwa dia tidak akan meletus. Setelah aku deteksi ternyata ada selimut gaib yang ada di kawah Kelud. Letusan akan terjadi kalau selimut gaibnya tidak menghalangi. Di sisi lain, Kelud mengatakan kepadaku bahwa aku belum diperintahkan untuk meletus. Maka, itulah akhirnya muncul gunung baru di kawah kelud. Wallahu’alam bil showab.
- Aku mendeteksi penyakit kanker kelenjar Tiroid (pasienku sekarang tinggal di Tanjung Balai). Ia mengalami kanker tiroid yang akhirnya sembuh berkat resep yang aku berikan. Resep itu aku dapatkan dari komunikasi dengan kankernya itu. Kanker itu yang memberi tahu resepnya. Alhamdulillah akhirnya sembuh.
- Aku juga mendeteksi perempuan 55 tahun yang mengidap batu empedu. Ketika itu dia kesakitan dan datang padaku. Aku lihat dengan kekuatanku, dan aku menemukan bahwa ibu ini terkena batu empedu. Dia membenarkan tentang hal itu, dan akhirnya cerita bahwa sebenarnya akan dioperasi oleh dokter, hanya saja terkendala oleh gula darahnya yang ketika itu 320. Aku ajak komunikasi penyakitnya, dan akhirnya aku dapatkan resep, alkhamdulillah dalam jangka 3 minggu ibu itu batu empedunya hilang, gulanya turun menjadi 160. Sebenarnya banyak lagi yang dapat aku sembuhkan dengan metodologi seperti itu, seperti hepatitis, virus di paru-paru, dan sebagainya. Umumnya mereka setelah bosan dengan pengobatan secara medik.
- Alhamdulillah, aku juga diberikan Allah kemampuan untuk komunikasi dengan makhluk gaib. Sebagian dari pengalamanku telah aku tulis dalam blog ini, spiritual-pandrik.blogspot.com.

Itu sekedar cuplikan cerita tentang pengalamanku. Aku mengundang anda, yang benar-benar ingin tahu tentang hal itu, ataupun tentang kondisi kesehatan sendiri ataupun keluarga anda, silakan kontak kami. Info selengkapnya, kunjungi blog kami: spiritual-pandrik.blogspot.com.

Kesimpulan.

Jangan puas dengan ilmu yang ana punyai sekarang, apalagi mengklaimnya sebagai yang paling benar. Ada kebenaran pada orang-orang lain. Kebenaran Absolut hanyalah milik Tuhan, Allah swt.

(ditulis oleh: Argawi Kandito (Pandrik) bin Pawenang).

group

  • groups.google.com/group/pangelmon-spiritualitas
  • pangelmon-spiritualitas@googlegroups.com

Bagaimana pendapat anda tentang tulisan ini

Salam Kenal

kunjungi pula blog http://spiritual-pandrik.blogspot.com/