Pondok Pangelmon Pawenang
Didirikan oleh Supawi Pawenang. Ia adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Pasca Sarjana Universitas Islam Batik Surakarta, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.Menekuni Filsafat Ekonomi.; Acc. Bank Mandiri Surakarta No.138-00-0689319-7 a.n. Supawi Pawenang; Acc. BPD Jateng Cab. Surakarta No.2-002-11942-5 a.n. Supawi Pawenang
Kontak Person
Phone: 08122624412
BANK
Acc. Bank Mandiri Surakarta No.138-00-0689319-7 a.n. Supawi Pawenang;
Acc. BPD Jateng Cab. Surakarta No.2-002-11942-5 a.n. Supawi Pawenang;
BANK
Acc. Bank Mandiri Surakarta No.138-00-0689319-7 a.n. Supawi Pawenang;
Acc. BPD Jateng Cab. Surakarta No.2-002-11942-5 a.n. Supawi Pawenang;
Kamis, 19 Maret 2020
Penyusunan Model Ekonometrika
<iframe width="480" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/CcoDitJDNMo?clip=
Rabu, 27 Maret 2019
Sabtu, 27 April 2013
Anakku, Perlu Kau Tahu Struktur Kesadaran Manusia
Anakku, Perlu Kau Tahu Struktur Kesadaran Manusia
Oleh: Supawi Pawenang
Anakku…
Tentang struktur kesadaran manusia…
Sigmund Freud punya teori..
Kau bisa membacanya…agar kau mengenalnya…
Freud menunjukkan ada tiga peran…
Id...Ego…Superego…
Id…adalah peran kecondongan irasional..
Perihal nafsu, insting, juga kebutuhan spontan
Seperti haus, lapar, sex, agresi…
Itulah perannya Id…
Ego..berperan sebagai kesadaran subyektif…
Tentang kedirian yang mengerti…
Seperti…mengambil sikap, merasakan, berkehendak, bertindak…
Itulah ego…maka ia dibilang…aku sadar….
Superego…berperan sebagai perasaan bersalah ketika melanggar..
Baik yang disebabkan oleh Id..ataupun oleh Ego…
Superego bisa bercorak halus
Yang memunculkan diri otonom (Kant)
Bisa bersifat keras dan kaku…
Yang memunculkan diri heteronom (Kant)
Superego yang keras dan kaku ini
Yang bisa menyebabkan diri teralienasi
Karena ego tidak bertindak secara rasional…
Melainkan karena tunduk oleh superego…
Bisa juga menyebabkan neurosis..penyakit psikis
Akibat internalisasi tidak diintegrasikan…
Anakku…
Superego itu timbul karena pembatinan…internalisasi..
Internalisasi atas lingkungan…
Juga atas hal-hal seperti perbuatan, fikiran, dan perasaan
Superego juga bisa timbul karena kekaguman atau iri hati terhadap orang tua
Atas yang ini Freud bilang Ideal Ego…Ego yang dicita-citakan..
Ideal ego ini proses batin yang mengatasi Ego.
Anakku…
Ego sendiri berhadapan dengan realitas luar…
Seperti alam dan manusia lain…
Juga dengan Id dan Superego…
Yang disebut realitas batin…
Namun…anakku….
Superego bukanlah suara hati…berbeda…
Superego hadir secara otomatis menghantam Id dan Ego
Suara hati didasari kesadaran rasional dan obyektif
Juga didasari kewajiban…
Maka…menimbulkan kesadaran moral orang dewasa…
Tentang ini..anakku…
Boleh kau mengatakannya sebagai Ego…
Karena..toh…pengertian adalah kemampuan ego…
Oleh: Supawi Pawenang
Pondok Pangelmon Pawenang, Akhir 2011
Anakku, Kenalilah Diri Kemanusiaanmu
Anakku, Kenalilah Diri Kemanusiaanmu
oleh: Supawi Pawenang
Anakku…
Coba kau perhatikan masyarakat dalam menilai seseorang…
Hampir semua didasarkan pada...
Sikap dasar dan keputusan sehari-hari seseorang itu..
Penilaian sikap dasar ini sifatnya kumulatif…
Terus menerus…
Yang didasarkan pada konsistensi menuju keutamaan..
Menuju Arete…menuju Virtues…begitu istilahnya
Terkait keputusan sehari-hari…
Ada ruang dan waktu yang tak saling dilepaskan
Dalam ruang…kau bisa berada di mana-mana…
Dalam waktu…itu bisa masa lalumu…
Yang tak dapat kau kuasai lagi…
Bisa masa sekarang..
Itulah masa yang engkau kuasai dan kau berada..
Bisa masa yang akan datang..
Dimana engka belum tentu bisa menguasainya…
Maka…anakku…
Sadarlah akan kedirianmu…
Bahwa kamu (manusia) tak akan mampu seratus persen dalam kebenaran
Bahwa kamu (manusia) tak akan mampu seratus persen dalam kelurusan
Anakku….Kenalilah Diri Kemanusiaanmu…
Supawi Pawenang
Pondok Pangelmon Pawenang, Akhir 2011
Anakku, Kembangkanlah Suara Hati
Anakku, Kembangkanlah Suara Hati
Oleh: Supawi Pawenang
Anakku…
Jika kau ingin mengembangkan suara hati…
Mulailah dari titik pangkal moral…
Namun kau harus hati-hati…
Karena disitu biasanya muncul bias…
Selisih paham, kepentingan, niat jelek, dan sebagainya…
Anakku…
Jika kau ingin mengembangkan suara hati…
Awali dengan mendidik suara hati…
Dimensinya kembangkan hingga ranah kognitif juga afektif
Agar kau dapat mengambil jarak untuk menilai kebenaran…
Agar kau dapat menilainya dengan kekritisanmu…
Sehingga…makin sesuai dengan norma moral obyektif
Dan relevan dengan struktur persoalan…
Anakku…
Kau harus terbuka dan legawa terkait suara hati…
Kau harus ingat pula bahwa suara hati juga bisa keliru…
Namun..di dalam suara hati itu ada juga kemutlakan..
Yang sering kali diistilahkan dengan suara Tuhan…
Anakku…
Jika kau ingin mengembangkan suara hati…
Kau harus perhatikan pula nasihat moral dan tradisi…
Terbukalah…dan usahakan berkembang…
Bukankah arah suara hatimu adalah tekad moral?
Anakku…
Tekad moral itu ranah afektif…
Wujud dalam rasa…
Rasa yang mewujud…
Dalam sikap moral dasar…
Juga kedalaman makna…
Pepatah Tetua bilang…
Sepi Ing Pamrih..Rame Ing Gawe…
Itulah eksistensialmu…anakku…
Anakku….
Coba kau rasakan makna sepi ing pamrih rame ing gawe…
Kau temukan tidak tentang…Maksud yang lurus…?
Pengaturan emosi-emosi…?
Pemurnian hati…?
Coba renungkan...
Bukankan semua jawabnya senantiasa terkait suara hatimu?
Oleh: Supawi Pawenang
Pondok Pangelmon Pawenang, Oktober 2011
Anakku, Untuk Kau Bersikap
Anakku, Untuk Kau Bersikap
Oleh: Supawi Pawenang
Tentang rasionalistik dan rasional itu…
Harus tuntas kau pahami itu anakku…
Agar tak ada keraguan dalam kau bersikap…
Anakku…
Sebelum kau melangkah mengambil sikap
Bersikaplah terbuka…
Biarkan pendapatmu sendiri dipersoalkan orang-orang
Dan…berusahalah mencari jawaban yang terbaik…
Kau bisa mempelajari dulu masalahnya…
Kau bisa mencari berbagai info yang relevan…
Seperti…pendapat lain…atau juga nasihat…
Jika kau melakukan itu semua anakku…
Kau akan menemukan rasionalitasnya suara hati…
Anakku…itu tadi sebelum kau mengambil sikap..
Saat kau mengambil sikap..
Dengarkanlah suara hatimu…
Hingga kau menemukan sesuainya kesadaran dengan kewajibanmu
Anakku…
Mungkin saja yang kau lakukan itu keliru atau dianggap keliru…
Lalu kau harus mempertanggungjawabkan…
Tetapi secara moral..kau belum tentu keliru…
Maka anakku…temukanlah rasionalitasnya suara hati…
Maneges, bapak menamainya seperti itu..
Agar kau tak terpuruk dalam keragu-raguan…
Anakku…Ingat!
Terus dalam keragu-raguan adalah hal terburuk dalam kehidupan
Oleh: Supawi Pawenang
Pondok Pangelmon Pawenang, Oktober 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
group
- groups.google.com/group/pangelmon-spiritualitas
- pangelmon-spiritualitas@googlegroups.com
Bagaimana pendapat anda tentang tulisan ini
Salam Kenal
kunjungi pula blog http://spiritual-pandrik.blogspot.com/